Sabtu, 05 November 2011

organisasi dan manajemen kebidanan serta contoh kasusnya

BAB I KONSEP TEORI 1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Pengertian Kegiatan manajemen sumber daya manusia, atau disebut juga manajemen ketenangan di rumah sakit dapat meliputi berbagai proses seperti penerimaan pegawai, penempatan pegawai, kompensasi kerja, pengembangan mutu dan karier pegawai serta akhirnya penghentian kerja di rumah sakit. Koonz H dan Weirich H dalam buku Essential of management (1990) menyebutkan bahwa ruang lingkup manajemen ketenagaan meliputi : Analisis kini dan masa datang tentang kebutuhan tenaga Recruitment Seleksi Penempatan yang sesuai (placement) Promosi Separation, atau pensiunan/pemutusan hubungan kerja Untuk menjalankan proses ini dengan baik diperlukan kegiatan appraisal, stategi pengembangan karier serta pendidikan dan latihan Sloane AA dalam buku Personnel Managing Human Resource (1983) menulis ruang lingkup manajemen ketenagaan ini mulai dari perencanaan, seleksi, pelatihan, pengembangan evaluasi, gaji dan kompensasi lain, disiplin serta masa pensiun. Rowland & Rowland dalam buku Hospital administrasion Handbook (1984) membagi ruang lingkup ini lebih luas lagi, mulai dari komunikasi, recruitment, penanganan karyawan bermasalah, motivasi, absensi dan pindah kerja, disiplin, gaji, penilaian kinerja, pensiun dan masalahnya, produktivitas serta pembahasan tentang serikat pekerja.   Cakupan manajemen SDM adalah sebagai berikut : Proses penerimaan Pada waktu sebuah perusahaan menempatkan suatu jabatan baru atau jabatan yang telah ada tidak ada yang menduduki, perusahaan mencari orang yang berkualifikasi memadai untuk mengisi kekosongan jabatan tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dapat mengisi kekosongan dengan mempromosikan personel yang ada dengan persyaratan yang telah ditentukan, misalnya masa kerja, loyalitas, dan kecakapan. Selain itu dapat pula ditempuh cara dengan membuka lowongan pekerjaan untuk pihak luar dengan persyaratan kualifikasi tertentu yang ditetapkan. Penilaian kinerja Penilaian prestasi kerja (performance appraisal) adalah suatu proses sistematik untuk mengevaluasi kelebihan dan kekurangan setiap karyawan serta menemukan jalan untuk memperbaiki prestasi mereka. (Hellriegel & Slocum : 1992). Penilaian prestasi kerja harus dilakukan agar proses manajemen dapat berjalan secara efektif. Sebaiknya, penilaian dilaukan terhadap kinerja yang dilakukan dan sampai sejauh mana kinerja itu sesuai dengan standar atau tujuan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini yang di ukur adalah efektivitas kerja karyawan mendiskusikan dan menyepakati bersama tentang tugas dan hasil apa yang harus dicapai oleh karyawan tersebut. Pengembangan staf Pada dasarnya tugas manajer adalah menyediakan menyediakan pelatihan, teknologi yang memadai dan dukungan bagi karyawan. Pimpinan bertanggungjawab menyediakan teknologi memadai dan pelatihan bagi karyawan. Disamping itu pimpinan harus senantiasa memberikan dukungan selama karyawan melaksanakan tugasnya. Secara umum kegiatan pengembangan staf dapat dilakukan dengan dua cara utama, yaitu pengalaman pekerjaan serta pendidikan tambahan. Penghentian kerja Seseorang dapat berhenti bekerja di rumah sakit karena pensiun sesuai umurnya, karena kesehatan, pindah kerja di tempat lain atau karena memang dikeluarkan. Willian (1990) menyatakan bahwa seseorang dapat dikeluarkan dari rumah sakit apabila melakukan tindakan yang membahayakan pasien,secara sengaja merusak gedung, atau melakukan perbuatan amoral. Mereka yang tidak dapat bekerja sesuai standar yang ditetapkan seyogyanya tidak dikeluarkan, melainkan dipindahkan ke tempat lain yang lebih cocok dengan dirinya. Sebaiknya dilakukan wawancara bagi setiap karyawan yang akan keluar dari rumah sakit apapun alasannya, yang disebut exit interview. Wawancara ini tidak dimaksudkan untuk mendebat alas an pegawai keluar dari rumah sakit, tetapi untuk mencari tahu penyebab sebenarnya dan mungkin dapat memberi masukan pada manajemen sumber daya manusia di rumah sakit selanjutnya. 1.2 Manajemen Perlengkapan Pengertian Sarana dan perlengkapan pelayanan merupakan pendukung yag sangat penting bagi terlaksananya pelayanan kebidanan kepada klien atau pelanggan. Pada dasarnya persediaan akan mempermudah jalannya operasi perusahaan pabrik yang harus dilakukan secara berturu-turut untuk memproduksi barang-barang dan menyampaikannya kepada konsumen. Jenis-jenis peralatan dan perlengkapan pelayanan Untuk melaksanakan praktek bidan terdapat sejumlah persyaratan minimal peralatan dan perlengkapan pelayanan kebidanan yang diatur melalui peraturan pemerintah, yang mencakup: 1. Peralatan (steril dan tidak steril, misalnya: tensimeter, stetoskop, gunting tali pusat, dsb.) 2. Bahan habis pakai (misalnya: kapas, kain kasa, dsb.) 3. Obat-obatan (misalnya: vaksin, sedative, antibiotic, dsb) 4. Formulir-formulir dan kelengkapan administrasi (misanya: form ANC, form rujukan, dsb) Management Perlengkapan a. Pengadaan Material Sarana peralatan dan perlengkapan pelayanan tersebut tentu saja harus disediakan dan diadakan agar pelayanan dapat berjalan lancar dan efektif. Untuk pengadaan material beberapa hal yang perlu diperhatikan: Perencanaan material, yang mencakup: 1. Biaya material Biaya material dibagi menjadi 3 kategori: Biaya pembelian material (harga material) Biaya pemesanan Biaya penyimpanan 2. Waktu pemesanan Kapan sebaiknya waktu yang tepat dalam pemesanan sangat bergantung pada “waktu tenggang”, yaitu jangka waktu dari sat memesan sampai dengan barang yang dipesan diserahkan kepada anda. Bila waktu tenggangnya minimal maka waktu pemesanan ini bisa diabaikan, tetapi untuk material yang pemesanannya perlu waktu yang agak panjang, waktu pemesanan ini harus dioerhitungkan dengan baik agar kita tidak kehabisan stock. 3. Jadwal material Jadwal material diperlukan untuk memastikan barang atau material yang diperlukan ada pada saat dibutuhkan. Jadwal material sebaiknya dibuat untuk material-material yang vital dan penting. b. Proses Pengadaan Proses perencanaan material selanjutnya diikuti dengan proses pengadaan yang meliputi: Mencari keteranngan mengenai calon-calon supplier/pemasok (sebaiknya hindari kondisi sumber tunggal dimana hanya ada satu supplier/pemasok saja supaya anda tidak tergantung) Meminta penawaran harga Memilih supplier Melakukan pemesanan Melacak pengiriman Menerima kedaangan material Memeriksa material Menyimpan material c. Penerimaan Barang Proses penerimaan barang merupakan salah satu titik penting dalam pengelolaan sarana dan perlengkapan pelayanan. Sasaran penerimaan barang yang efektif adalah untuk memastikan barang yang diterima sesuai dengan barang yang dipesan dan dibeli dalam 4 hal: Kuantitas Barang yang diterima harus sama dengan yang dipesan (tertera pada daftar slip penyerahan), fraktur, invoice, serta sama dengan yang tercantum dalam order pembelian. Kualitas Barang yang diterima haruslah sesuai dengan yang tertera dalam spesifikasi pembelian yang telah ditetapkan. Harga Harga yang tertera dalam slip penyerahan harus sama dengan yang tercantum dalam order pembelian yang telah dibuat sebelumnya. Pemasok Barang yang diterima harus berasal dari pemasok yang sesuai dengan yang tercantum dalam order pembelian. Untuk menjamin ke empat hal di atas, maka langkah yang biasanya dilakukan dalam proses penerimaan barang adalah: 1. Menghitung ulang, menimbang ulang jumlah barang yang diterima, dan dicocokkan dengan dokumen pemesanan sebelumnya (order pembelian/fraktur) 2. Memeriksa langsung setiap barang yang diterima untuk melihat kondisi barang tersebut di bandingkan dengan mutu barang yang seharusnya sesuai dengan spesifikasi standar. 3. Bila ada keragu-raguan pihak penerima atas mut barang yang disampaikan, dapat menghubungi pihak yang mengetahui persis spesifikasi barang. 4. Bila di antara barang-barang yang diterima terdapat barang rusakatau mutunya tidak sesuai dengan yang dipesan, maka pihak penerima harus mengembalikannya ke pihak pemasok (penjual) dengan membuat catatan pengembalian. 5. Barang-barang yang sudah bisa diterima dibuatkan slip penerimaan barang (biasa disebut delivery slip) sebagai tanda bukti bahwa barang tersebut telah diterima dengan baik. Dengan adanya delivery slip pemasok (penjual) telah berhak untuk menagih pembayaran sesuai dengan term of payment yang disepakati bersama. d. Penyimpanan Barang Barang yang telah diterima harus disimpan dengan baik, dengan tujuan: Menjaga keamanan barang, menghindari pencurian atau pengambilan yang tidak terkontrol. Menjaga kualitas barang, terutama untuk barang-barang yang sensitive terhadap cuaca, cahaya, kelembaban, serta barang-barang yang memiliki waktu kedaluarsa tertentu. Beberapa barang bahkan memerlukan tempat penyimpanan khusus. Memudahkan pengendalian, penghitungan dan pengeluarannya. e. Mengeluarkan Peralatan Sebuah pusat kesehatan mungkin memiliki beberapa bagian, misalnya memiliki bangsal bersalin, ruangan pengobatan, laboratorium. Pekerja kesehatan yang bertugas bertanggung jawab atas peralatan tersebut. Setelah dipesan, diterima, dan dicatat dalam buku stok atau buku besar, peralatan dapat dikeluarkan untuk digunakan bila diperlukan. Terdapat 3 prosedur administrasi yang berkaitan dengan pengeluaran peralatan: 1. Catatan di buku besar Bila sebuah barang dimasukkan ke buku besar persediaan, neraca barang-barang yang ada dalam persediaan diperhitungkan dengan mengurangi jumlah yang dikeluarkan dari jumlah total persediaan. Bila neraca menunjukkan titik rendah tertentu, inilah waktunya untuk memesan peralatan baru. Hal ini sangat penting: bila barang tidak dicatat dalam buku besar persediaan dan neraca barang-barang yang ada dalam persediaan tidak diperhitungkan, akan sangat sulit mengetahui kapan saatnya melakuka pemesanan ulang. 2. Surat atau kupon pengeluaran barang Surat pengeluaran barang adalah formulir resmi:  Tanggal pengeluaran  Apa yang dikeluarkan, berapa jumlahnya, dan nomor halamannya dalam buku besar.  Dimana akan digunakan  Siapa yang akan bertanggung jawab  Tanda tangan orang yang bertanggung jawab atas penggunaannya Orang yang menandatangani surat pengeluaran barang bertanggung jawab atas perawatan peralatan atau perlengkapan. Surat pengeluaran barang harus dimasukkan ke dalam arsip dan disimpan. Salinannya diberikan kepada bagian yang menerima peralatan itu. 3. Catatan inventaris Inventaris adalah daftar barang-barang yang disimpan di suatu tempat. Masing-masing bagian pusat kesehatan menyimpan inventaris atas peralatan yang tidak habis pakai. Peralatan baru yang dikeluarkan harus ditambahkan dalam inventaris yang digunakan setiap jangka waktu tertentu untuk memeriksa persediaan peralatan yang digunakan. f. Mengontrol dan memelihara peralatan Untuk mengontrol dan menjaga peralatan diperlukan beberapa ketrampilan sebagai berikut:  Yakinkan staf akan pentingnya pemeliharaan peralatan  Yakinkan staf bahwa peralatan harus dibersihkan, diperiksa dan diatur dengan baik, segala kerusakan harus dilaporkan segera, dan peralatan itu harus dikembalikan ke tempat semula setelah dipakai.  Gunakan daftar periksa dan jadwal periksa  Periksa adanya ketidakcocokan dan carilah penyebabnya. 1.3 Manajemen keuangan  Pengertian Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan. Penjelasan Singkat Masing-Masing Fungsi Manajemen Keuangan : 1. Perencanaan Keuangan Membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu. 2. Penganggaran Keuangan Tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan. 3. Pengelolaan Keuangan Menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara. 4. Pencarian Keuangan Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan. 5. Penyimpanan Keuangan Mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan aman. 6. Pengendalian Keuangan Melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada paerusahaan. 7. Pemeriksaan Keuangan Melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.  Tugas Pokok Manejemen Keuagan Tugas-tugas dasar yang harus bisa dilakukan oleh seorang menejer keuangan adalah : 1. Mendapatkan Dana Perusahaan 2. Menggunakan Dana Perusahaan 3. Membagi Keuntungan / Laba Perusahaan  Perencanaan keuangan Rencana keuangan adalah panduan perusahaan untuk mencapai tujuan dan membantu peningkatan nilai perusahaan rencana keuangan memberi peluang perusahaan untuk memperkirakan jumlah dan penerimaan waktu investasi dan pembiayaan yang diperlukan.  Sumber permodalan Suatu perusahaan wirausaha pada umumnya bermula dari sebuah usaha kecil dengan modal dana pribadi. Ketika usaha berkembang seorang wirausahawan kemudian mencari akses untuk mendapatkan modal yang lebih besar dengan cara meminta bantuan . Pengertian Manajemen Keuangan  Tujuan dan Fungsi Manajemen Keuangan Tujuan dengan adanya manajer keuangan untuk mengelola dana perusahaan pada suatu perusahaan secara umum adalah untuk memaksimalisasi nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Fungi pengelolaan keuangan pada dasarnya adalah menjaga aliran dana agar dapat berjalan lancar secara efisien (tidak kekurangan dan juga tidak berlebihan) untuk mendukung setiap kegiatan usaha. Mengelola uang dalam jasa pelayanan kesehatan adalah pekerjaan yang rumit dan penuh tanggung jawab, yang sebagian besar dikerjakan oleh akuntan atau petugas keuangan. Manajer pekerja kesehatan di unit kecil misalnya pusat kesehatan biasanya memiliki tanggung jawab yang tidak besar dalam mengeluarkan uang. Namun, kadang-kadang seorang pekerja kesehatan dapat diminta untuk mencatat pemakaian uang (yakni membuat pembukuan).  System keuangan sederhana 1. Modal Modal adalah sejumlah dana atau uang yang disediakan untuk keperluan suatu usaha. Menanamkan modal dalam suatu usaha dapat dilaksanakan dalam bentuk barang(gedung, tanah, mesin, barang dagangan dsb), yang biasanya disebut sebagai kekayaan atau harta perusahaan. Dalam perkataan lain harta atau kekayaan suatu usaha berasal dari modal. Sebagai titik awal begitu siap menjalankan operasional pelayanan bidan, maka diperlukan modal operasi (dana operasional). Dana ini diperlukan untuk:  Modal kerja Modal kerja adalah modal yang harus selalu disediakan untuk menjaga kelangsungan usaha  (Tambahan) investasi harta tetap (misalnya tempat tidur, peralatan medis dsb yang bersifat tidak habis dipakai atau tahan lama) 2. Pemasukan atau Penambahan Dana Mula-mula dana berasal dari setoran dana sendiri- bila ada beberapa orang (untuk uasaha patungan). Jika perlu memperbesar volume usaha, sumber dana bisa diperoleh dari lembaga keuangan (bank, koperasi dll) melalui pemberian kredit (profesi), dalam bentuk pinjaman (utang), menyediakan pinjaman (kolateral ) serta persyaratan administrative dan manajemen yang diajukan lembaga tersebut. Cara lain mendapatkan tambahan dana untuk mendukung operasional adalah utang dagang, yaitu membayar mundur kepada pemasok bahan pendukung/ penolong atau menarik uang muka dari pasien (iuran dsb). 3. Pengeluaran atau Pengurangan Dana Dana berkurang lewat pengeluaran yaitu apabila suatu usaha usaha menghasilkan laba harus disisihkan dana untuk dinikmati pemilik modal, membayar bunga pinjaman beserta pokok pinjamannya (kalau dana dipinjam dari bank atau lembaga penyedia dana lainnya seperti koperasi) atau pengeluaran tak terduga. Pemanfaatan dana harus dikelola secra efisien. 4. Akunting (pencatatan keuangan) Akunting adalah seni mencatat, mengelompokkan dan mengikhtisarkan peristiwa- peristiwa yang bersifat financial dan menginterpretasikan hasilnya. Secara managerial akunting dapat didefinisikan sebagai suatu system informasi keuangan dengan input bukti transaksi dan output laporan keuangan. Pencatatan keuangan (akunting) yang manghasilkan laporan keuangan merupakan langkah penting sebagai alat monitoring dan pengendali lalu lintas dana agar usaha bisa berjalan lancar secara berkesinambungan. Melalui analisa terhadap laporan keuangan terhadap kondisi kesehatan usaha dapat didiagnosa secara tajam. Pencatatan diperlukan pada saat memerlukan informasi mengenai berapa kekayaan usaha dan berapa laba atau kerugian yang dialami. Informasi di atas diperlukan untuk mengetahui besar modal yang ditaruh dalam usaha, mengetahui perkembangan (maju-mundurnya) usaha, berapa besar sebenarnya penghasilan yang diperoleh dan seberapa besar pengeluaran yang dilakukan, serta dasar untuk mengajukan permohonan kredit ke bank atau lembaga keuangan lainnya. Untuk memperoleh informasi di atas harus diselenggarakan pencatatan yang teratur mengenai transaksi- transaksi yang terjadi selama usaha berlangsung. 5. Laporan keuangan Bentuk laporan keuangan yang sering digunakan berupa neraca dan laporan tentang perhitungan untung dan rugi, yang dapat menarik banyak kesimpulan apa yang terjadi dan hal- hal yang sudah baik atau belum efektif dan efisien.   BAB II CONTOH KASUS BIDAN PRAKTEK SWASTA “MAYA HUSADA” Jl. Bunga Coklat, No.20/B Wates, Blitar. No Telp (0342) 272079 MELAYANI : 1. Periksa hamil 2. Persalinan 3. KB 4. Imunisasi 5. Periksa bayi dan anak sakit 6. Konseling kesehatan reproduksi mulai bayi sampai lansia 7. Pemeriksaan Umum Dalam pembangunan BPS “MAYA HUSADA” ini, bidan Maya merencanakan akan membangun BPS barunya dengan menyewa bangunan dengan 4 ruangan dan satu toilet dengan uang sewa sebesar Rp 5.000.000,00. Ruangan tersebut akan dijadikan satu ruang periksa pasien, satu ruang persalinan, satu ruang nifas, satu ruang tunggu dan satu toilet. Untuk membantu pekerjaannya tersebut bidan Maya akan merekrut beberapa karyawan untuk membantunya bekerja. Bidan Maya membutuhkan satu asisten bidan, satu karyawan administrasi, satu cleaning service dan satu sopir. Para pegawai tersebut mempunyai tugas masing-masing sebgai berikut : 1. Bidan pembantu bertugas untuk membantu bidan dalam melakukan pelayanan kesehatan seperti partus, perawatan bayi baru lahir, perawatan ibu nifas, pelayanan KB, pemeriksaan umum,dsb. Serta menggantikan bidan sementara dalam pelayanan bila ada kepentingan yang tidak bisa ditinggalkan. 2. Asisten bidan bertugas dalam hal pencatatan, pelaporan, serta data-data yang perlu didokumentasikan. 3. Cleaning service bertugas menjaga kebersihan, keindahan dan kerapian BPS “MAYA HUSADA” serta memasak untuk kepentingan pasien. 4. Sopir BPS ‘MAYA HUSADA” bertugas untuk mengantar pasien yang dirujuk ke rumah sakit tempat rujukan. Penerimaan dan Seleksi Karyawan Berikut kriteria karyawan yang diterima dan diseleksi untuk direkrut di BPS “MAYA HUSADA” 1. Bidan Pembantu Dengan kriteria :  Perempuan yang belum menikah (usia20-30 tahun)  Lulusan D3 kebidanan dan mempunyai ijazah D3 kebidanan  Mempunyai SIB  Mempunyai ketrampilan dalam melakukan pelayanan kesehatan  Cakap dalam berkomunikasi lisan  Berpakaian sopan dan rapi  Jujur dan bertanggung jawab  Mampu mematuhi semua peraturan di BPS “MAYA HUSADA” 2. Asisten bidan Dengan kriteria :  Perempuan yang belum menikah (usia 18-30 tahun)  Minimal lulus SMA/SMK jurusan administrasi/akutansi  Mempunyai ketrampil mengoperasikan computer dan pembukuan  Cakap dalam berkomunikasi  Berpakaian sopan dan rapi  Jujur dan bertanggung jawab  Mampu mematuhi semua peraturan di BPS “MAYA HUSADA” 3. Cleaning service Dengan kriteria :  Wanita usia 20-40 tahun  Bersedia bekerja dan tinggal di BPS  Sehat jasmani dan rohani  Mempunyai ketrampilan memasak  Berpakaian sopan dan rapi  Jujur dan bertanggung jawab  Mampu mematuhi semua peraturan di BPS “MAYA HUSADA” 4. Sopir BPS Dengan kriteria :  Laki-laki berumur 25-40 tahun  Mempunyai keterampil dalam mengendarai kendaraan bermotor/mobil  Mengetahui wilayah blitar dan sekitarnya  Mempunyai SIM A/B  Bersedia dipanggil sewaktu-waktu/on call  Berpakaian sopan dan rapi  Jujur dan bertanggung jawab  Mampu mematuhi semua peraturan di BPS “MAYA HUSADA”
Dari kriteria karyawan yang ada di BPS bidan maya tersebut akan mendapatkan gaji sesuai dengan bidangnya sebagai berikut : No Pegawai Jumlah Gaji Pokok Pegawai Keterangan 1. Bidan pembantu 1 Rp. 1.300.000 Mendapat tambahan honor Rp. 50.000 tiap kali partus. 2 Asisten bidan 1 Rp. 700.000 3 Cleaning service 1 Rp. 800.000 4 Sopir 1 Rp. 500.000 Mendapat tambahan honor Rp. 20.000 tiap kali rujukan TOTAL GAJI POKOK RP 3.300.000 Selain merekrut dan membuat anggaran gaji para pegawai itu bidan Maya juga mempunyai daftar rencana anggaran perlengkapan dan keuangan untuk BPSnya tersebut. Berikut adalah rincian anggaran perlengkapan yang dibutuhkan dalam pelayanan kesehatan di BPS “MAYA HUSADA” : 1. Daftar Perlengkapan Dan Keuangan Kamar Periksa No NAMA PERALATAN JUMLAH HARGA SATUAN TOTAL HARGA 1. Meja periksa 1 300.000 300.000 2. Tempat tidur periksa 1 1.500.000 1.500.000 3. Lemari Obat 1 1.750.000 1.750.000 4. Baby Tafel / meja periksa bayi 1 500.000 500.000 5. Trolly (stailess) 2 750.000 1.500.000 6. Tensimeter raksa 1 300.000 300.000 7. Stetoskop 2 150.000 150.000 8. Fetal doppler gea bistos hi-bebe bt-200 sound 1 700.000 700.000 9. Timbangan Badan Analog Dewasa 1 250.000 250.000 10. Baby scale jarum 1 350.000 350.000 11. Perlak+bantal+selimut 2 150.000 300.000 12. Lampu sorot 1 550.000 550.000 13. Penlight 1 30.000 30.000 14. Termometer axilla 1 15.000 15.000 15. Reflek hammer 1 50.000 50.000 16. Handscoen Non Steril 1 box 1 55.000 55.000 17. Handscoen Steril 1 box 1 200.000 200.000 18. Tongue spatel polos 1 10.000 10.000 19. Alcohol Pads 100 pcs 1 30.000 30.000 20. Jarum Lancet 100 pcs 1 30.000 30.000 21. Kasa steril 1 box 10 3.000 30.000 22. Sterilisator elektrik 1 1.250.000 1.250.000 23. Spuit 3 cc Syringe with Needle disposable 1 box 1 70.000 70.000 24. Spuit 5 cc Syringe with Needle disposable 1 box 1 80.000 80.000 25. Funandoskop 1 40.000 40.000 26. Metelin 1 5.000 5.000 27. Bak instrument 1 50.000 50.000 28. Lemari es kecil tempat vaksin 1 1.250.000 1.250.000 29. Meja tulis dengan lemari di bawahnya 1 750.000 750.000 30. Wastafel 1 550.000 550.000 31. Lemari Instrument (kaca 5 mm) 1 1.800.000 1.800.000 32. Kursi 4 25.000 100.000 33. Kursi Tunggu 5 15.000 75.000 34. Masker disposable 1 box 1 35.000 35.000 35. Jam dinding 1 30.000 30.000 36. Tempat sampah 2 10.000 20.000 37. Toples 2 5.000 10.000 38. Jangka panggul 1 75.000 75.000 39. Obat-obatan umum 6.000.000 TOTAL 20.790.000 2. Daftar Perlengkapan Dan Keuangan Kamar Bersalin NO. ALAT/ BAHAN JUMLAH HARGA SATUAN TOTAL HARGA 1 Bed gynekolgi Meja Troly 2 tingkat Lemari Autoclave Jam dinding Kipas angin Tromol Box bayi Safety box Lampu sorot Lampu Kursi 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 Rp 2.350.000 Rp 550.000 Rp 500.000 Rp 400.000 Rp 3.000.000 Rp 30.000 Rp 100.000 Rp 70.000 Rp 800.000 Rp 20.000 Rp 550.000 Rp 50.000 Rp 20.000 Rp 2.350.000 Rp 550.000 Rp 500.000 Rp 800.000 Rp 3.000.000 Rp 30.000 Rp 100.000 Rp 70.000 Rp 800.000 Rp 40.000 Rp 550.000 Rp 50.000 Rp 40.000 Sarung tangan  Kecil 1 box  Panjang Abocath  nomor 18  nomor 20  nomor 22 Partus set Heacting set IUD kit Implant kit Korentang Kateter karet Pinset Klem tali pusat Penghisap lendir Benang Catgut Chromic Doek steril 1 5 psg 5 pcs 5 pcs 5 pcs 1 1 1 1 1 2 2 pcs 2 1 box 1 4 Rp 50.000 Rp 8.000 Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 12.000 Rp 400.000 Rp 155.000 Rp 650.000 Rp 315.000 Rp 150.000 Rp 15.000 Rp 12.500 Rp 30.000 Rp 40.000 Rp 50.000 Rp 15.000 Rp 50.000 Rp 40.000 Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 25.000 Rp 400.000 Rp 155.000 Rp 650.000 Rp 315.000 Rp 150.000 Rp 30.000 Rp 25.000 Rp 60.000 Rp 40.000 Rp 50.000 Rp 60.000 3 Tensimeter Funandoskop Fetal doppler Stetoskop Timbangan bayi Termometer Oksigen dengan regulator Bak instrument dengan tutup Celemek Pengaman mata Pengaman kepala Sepatu boot Standart infuse Infuse set Tempat sampah Tempat pakaian kotor Kom Tempat plasenta (gendok) Pispot Bengkok Toples 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 box 1 1 box 1 1 4 2 2 2 2 5 Rp 100.00 Rp 10.000 Rp 1.200.000 Rp 95.000 Rp 75.000 Rp 20.000 Rp 900.000 Rp 25.000 Rp 30.000 Rp 25.000 Rp 15.000 Rp 20.000 Rp 30.000 Rp 200.000 Rp 30.000 Rp 20.000 Rp 30.000 Rp 30.000 Rp 40.000 Rp 15.000 Rp 50.000 Rp 10.000 4 Spuit - 1 ml - 3 ml - 5 ml Kapas Kain kasa Plester Pembalut wanita Underpad 100 pcs 100 pcs 100 pcs 250 gr 1 box 1 1 box 20’ 10 pcs Rp 80.000 Rp 80.000 Rp 80.000 Rp 15.000 Rp 25.000 Rp 10.000 Rp 23.000 Rp. 50.000 5 Cairan infuse RL 500 ml Cairan infuse D5 500 ml Oksitosin 1 ml Lidokain 1 % 20 ml Aquabides Larutan MgSO4 40% Betadin Alcohol Vitamin K Salep mata tetrasiklin 1% Bayclin 5 5 5 ampul 5 ampul 5 ampul 2 2 5 ampul 1 1 Rp 80.000 Rp 90.000 Rp 125.000 Rp 125.000 Rp 5.000 Rp 40.000 Rp 20.000 Rp 21.000 Rp 100.000 Rp 10.000 Rp 10.000 6 Formulir partograf Formulir informed consent Partograf Formulir persalinan/nifas dan KB Buku register persalinan Formulir rujukan Surat keterangan kelahiran Surat keterangan kematian 20 lmbr 20 lmbr 20 lmbr 20 lmbr 20 lmbr 20 lmbr 20 lmbr 20 lmbr 20 lmbr Rp 100 Rp 100 Rp 100 Rp 100 Rp 100 Rp 100 Rp 100 Rp 100 Rp 100 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 TOTAL Rp 14.967.000 3. Daftar Perlengkapan Dan Keuangan Kamar Nifas NO. ALAT JUMLAH HARGA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Tempat tidur ibu Selimut Bantal Bantal bayi Box bayi Almari Kursi Meja Lampu 1 1 2 1 1 1 2 1 1 Rp 1.000.000 Rp 75.000 Rp 40.000 Rp 20.000 Rp 500.000 Rp 600.000 Rp 30.000 Rp 40.000 Rp. 10.000 TOTAL Rp. 2.315.000 4. Daftar Perlengkapan Dan Keuangan Kamar Mandi NO. ALAT JUMLAH HARGA 1 2 3 4 5 6 7 Ember Gayung Sabun mandi Sikat Jemuran Tempat sampah Sabun cuci 1 2 1 1 2 1 1 Rp. 8.000 Rp. 3.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 30.000 Rp 12.000 Rp 10.000 TOTAL Rp. 67.000 DAFTAR PEMASUKAN DAN PENGELUARAN KEUANGAN BPS “MAYA HUSADA” NO. NAMA KEGIATAN DEBET KREDIT 1 Pemasukan  Modal  Pinjaman dari bank Rp. 40.000.000,00 Rp. 10.000.000,00 2 Sewa bangunan Total Gaji Pokok Pegawai Inventaris ruang periksa dan obat-obatan Inventaris ruang bersalin Inventaris ruang nifas Perlengkapan kamar mandi Rp. 5.000.000,00 Rp 3.300.000,00 Rp 20.790.000,00 Rp. 14.967.000,00 Rp 2.315.000,00 Rp 67.000,00 TOTAL Rp 50.000.000,00 Rp. 46.439.000,00   DAFTAR PUSTAKA Aditama, Tjandra Yoga. 2002. Manajemen Administrasi rumah Sakit Edisi Kedua. Jakarta: Universitas Indonesia JNPK-KR. 2008. Asuhan Persalinan Normal dan Menyusui Dini. Jakarta: EGC Machfoedz, Mas,ud. 2005. Kewirausahaan, Metode, Manajemen Dan Implementasi. Yogyakarta : BPFE Saifuddin, Abdul Bari. 2008. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP Sofyan, Mustika, et all (ed). 2006. 50 Tahun IBI. Jakarta: PP IBI Tim ISFI. 2008. ISO INDONESIA. Jakarta : Tim ISFI.

2 komentar:

  1. ada manajemen keuangan khusus kebidanan gak ?

    BalasHapus
  2. makasi atas informasinya, jadi ada bayangan dan bahan untuk buat tugas manajemen sumber daya manusia :)

    BalasHapus